Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan
penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan
filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu
penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu.
Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus
ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data
dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan
diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode
penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban
yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang
menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.
Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan
terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam
penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode :
deskriptif, survai, ekspos facto, komparatif, korelasional dan
penelitian tindakan.
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode
penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau, misalnya : berapa
lama anak-anak usia pra sekolah menghabiskan waktunya untuk nonton TV
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja,
tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan
perkembangannya. Penelitian demikian disebut penelitian perkembangan
(developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat
longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross
sectional atau dalam potongan waktu.
b. Penelitian survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari
sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada 3
karakter utama dari survai : 1) informasi dikumpulkan dari sekelompok
besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik
tertentu seperti : kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari
populasi; 2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya
tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi; 3) informasi
diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari survai
adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.
c. Penelitian Ekspos Facto
Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan
sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang
dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat
dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah
berlangsung atau telah terjadi, misalnya penelitian tentang pemberian
gizi yang cukup pada waktu hamil menyebabkan bayi sehat.
d. Penelitian Komparatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih
dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.
Dalam Penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun
manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah,
peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat
mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan
diantara variabel-variabel yang diteliti.
e. Penelitian korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan
variabel-variabel lain. Misalnya : Penelitian tentang korelasi yang
tinggi antara tinggi badan dan berat badan, tidak berarti badan yang
tinggi menyebabkan atau mengakibatkan badan yang berat, tetapi antara
keduanya ada hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya
yaitu ketidaksejajaran (korelasi negatiif), badanya tinggi tapi
timbangannya rendah (ringan).
f. Penelitian tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang
diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian
ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan.
Misalnya : Guru-guru mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang
dihadapi dalam kelas, kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap
manajemen di sekolahnya.
g. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan
metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk (Borg,W.R &
Gall,M.D.2001). Metode ini banyak digunakan di dunia industri. Industri
banyak menyediakan dana untuk penelitian mengevaluasi dan menyempurnakan
produk-produk lama, dan atau mengembangkan produk baru. Dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk
mengembangkan buku, modul, media pembelajaran, insttrumen evaluasi,
model-model kurikulum, pembelajaran, evaluasi, bimbingan, managgemen,
pengawasan, pembinaan staff, dll.
2. Penelitian kuantitatif Eksperimental
Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni
kuantitatif, karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian
kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Penelitian Eksperimental
merupakan penelitian labolatorium, walaupun bisa juga dilakukan diluar
labolatorium, tetapi pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip
penelitian labolatorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal
yang mempengaruhi jalanya eksperimen. Metode ini bersifat validation
atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap
variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai
variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi
dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Ada
beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu : eksperimen
murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal.
a. Eksperimen murni
Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakan
metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi
syarat-syarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama
berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok control, pemberian
perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil. Dalam
eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan diuji
pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau
disamakan arakteristiknya.
b. Eksperimen semu
Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan
eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel.
Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu
variabel yang dipandang paling dominan.
c. Eksperimen Lemah
Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian
eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak
ada pengontrolan variabel sama sekali. Sesuai dengan namanya, eksperimen
ini sangat lemah kadar validitasnya, oleh karena itu tidak digunakan
untuk penelitian tesis dan disertasi juga skipsi sebenarnya.
d. Eksperimen subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi atau lemah berlaku.
3. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individual maupun kelompok.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama,
menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan keduan
menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan
penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori.
Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam,
kualitatif interaktif dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif,
merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data
langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya.
a. Studi Etnografik
Studi etnografik (ethnographic studies) mendeskripsikan dan
menginterpretasikan budaya, kelompok social atau sistem. Proses
penelitian etnografik dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup
lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para
partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta
mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda-benda (artifak).
b. Studi Historis
Studi Historis (historical studies) meneliti peristiwa-peristiwa yang
telah berlalu. Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang dengan
menggunakan sumber data primer berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang
masih ada, kesaksian tak sengaja yang tidak dimaksudkan untuk disimpan,
sebagai catatan atau rekaman, seperti peninggalan-peninggalan sejarah,
dan kesaksian sengaja berupacatatan dan dokumen-dokumen.
c. Studi Fenomenologis
Fenomenologis mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai
metode pencarian (penelitian). Studi fenomenologis (phenomenological
studies) mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.Peneliti
menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap,
penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau
pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian
fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang
esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut.
d. Studi Kasus
Studi kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan
terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program,
kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat,
waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang
diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman
dari kasus tersebut.
e. Teori Dasar
Penelitian teori dasar atau sering juga disebut penelitian dasar atau
teori dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada
penemuan atau minimal menguatan terhadap suatu teori.
f. Studi Kritis
Dalam penrelitian kritis, peneliti melakukan analitis naratif,
penelitian tindakan, etnografi kritis, dan penelitian feminisme.
Penelitian mereka diawali dengan mengekspos masalah masalah manipulasi,
kesenjangan dan penindasan sosial.
g. Penelitian noninteraktif
Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga
penelitian analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen.
Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan
sintesis data, untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep,
kebijakan, peristiwa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat
diamati.
Minimal ada 3 macam penelitian analitis atau studi noninteraktif,
yaitu analisis : konsep, historis, dan kebijakan. Analisis konsep,
merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang
diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak
menimbulkan kebingungan, umpamanya : cara belajar aktif, kurikulum
berbasis kompetensi dll.
Contoh draft proposal Vita
Sumber: https://karobby.wordpress.com/2012/05/12/konsep-dan-macam-macam-metode-penelitian/