by Waode Utari T.R
Kaluku ini adalah kampung halaman saya, tempat saya dibesarkan, di kampung ini terdapat beberapa tempat yang menghiasi masa kecil saya dulu seperti sekolah dasar, Madrasah tsanawiyah, aliyah, pasar inpres, kebun, sawah, saluran irigasi tempat belajar berenang dan juga lapangan bola.
Nah, kata 'kaluku' berarti 'kelapa'. Ini juga yang menjadi kebanggaan kami anak kampung tersebut, karena semua bagian kelapa mulai dari akar sampai ujung daun bisa berguna. Cuma, entah itu sebatas filosofi kami saja atau sudah kami praktekkan hehehe.. ada sih beberapa yang memang sudah bisa berguna bagi masyarakat, kalau saya mungkin belum hehe..
Mengenai asal mula penamaannya, konon jaman dulu lautan itu bertepi di kampung kami (sekarang tepi laut berjarak sekitar 7 kilometer dari situ), ada juga yang bilang dulu ada sebuah sungai besar yang melewati kampung kami dan bermuara di laut. Kaluku konturnya berbukit-bukit, bahkan rumah saya pun di salah satu bukit yang katanya dulu jadi posko gerilya di jaman penjajahan. Konon bukit tempat rumah saya itu diberi nama Pos Kera dan disitu sering ada orang yang disembelih oleh para gerilyawan..hiii....
Kembali ke awal penamaan kampung Kaluku, salah satu bukit yang ternama disana adalah Bukit Batu Bolong yang berarti Bukit Batu Hitam, di punggung bukitnya memang menonjol batu besar berwarna hitam yang menurut tetua adalah tempat paling seram di kampung itu, tempat istana jin. Ceritanya dulu di Bukit Batu Bolong itu ada sebatang pohon kelapa yang besar tumbuh menjulang. Satu-satunya pohon kelapa di sekitar situ dan menjadi patokan para pelaut atau nelayan untuk mendarat. Katanya juga itu tempat mereka menambatkan perahu mereka. Maka dari situlah tempat itu diberi nama 'Kalukue' yang artinya tempat adanya kaluku/kelapa dan sekarang hanya disebut Kaluku.........